Matematika dan psikologi adalah dua ilmu yang saling berkaitan. matematka digunakan untuk menghitung hasil penyelidikan dan penelitian psikologis yang didasarkan pada model matematis persepsi, proses kognitif dan motor, dan pada pembentukan aturan hukum seperti yang berhubungan karakteristik stimulus diukur dengan perilaku terukur.
Saya akan membahas penerapannya yaitu ilmu pengukuran. merurut Steven 1946, Pengukuran adalah penugasan dari angka ke objek atau peristiwa menurut aturan. dan menurut Nunnaly 1970,
Pengukuran adalah aturan untuk menetapkan nomor ke objek sedemikian rupa untuk mewakili jumlah atribut.
Sifat Matematika.
Pengukuran sangat berkaitan dengan matematika. Kita tidak dapat memahami sifat pengkuran tanpa mengetahui apa-apa tentang matematika. Matematika sebenarnya bukan sekedar angkaangka tetapi adalah sebuah bahasa logika (Bertrand Russel).
Karakteristik pengukuran:
1. Pembanding antara atribut yang diukur dengan alat ukurnya.
2. Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif.
3. Hasilnya bersifat deskriptif.
Perlu dilakukan pengukuran untuk :
1. Objektivitas.
2. Penyajian data secara rinci, bisa dilakukan analisis matematis, komunikabilitas hasil yang tinggi.
3. Ekonomi.
4. Generalisasi
Kegiatan pengukuran psikologis sering disebut juga tes. Salah satu contohnya adalah tes PSIKOMETRI.
Psikometri atau Psychometric didefinisikan dalam Chambers Twentieth-Century Dictionary. Sebagai “branch of psychology dealing with measurable factors’. Untuk menelusuri perkembangan awal psikometri maka tidak mungkin kita menafikan perkembangan inteligensi, karena perkembangan psikometri berkembang bersama dengan perkembangan teori dan pegukuran inteligensi.
Psikometri merupakan bagian dari psikologi yang mengkhususkan diri dalam menangani masalah pengukuran aspek-aspek psikologis. Kita sering mendengar kata kepribadian, kecerdasan, temperamen, dll. Setiap kata tersebut merupakan bagian dari kita. Tidak ada orang yang tidak punya pribadi, kecerdasan, atau temperamen. Tes Psikometri juga sering kali digunakan untuk penerimaan karyawan baru di banyak perusahaan, karena dengan tes itu perusahaan dapat mengenali calon - calon pekerjanya yang layak bekerja.
Tujuan tes adalah mengukur potensi seseorang dalam hal kecepatan mempelajari dan menjadi trampil pada hal-hal baru.
Referensi :
http://suhadianto.blogspot.com/2010/09/kuliah-psikometri-1.html