Minggu, 22 April 2012

Penyesuaian Diri

 Mariiiiiii Belajar Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal


1. penyesuaiaan diri (Konsep Penyesuaian Diri)
Ada beberapa pengertian tentang mekanisme penyesuaian diri, antara lain :
  • W.A Gerungan (1996) menyebutkan bahwa penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
mengubah diri  sesuai keadaan lingkungan sifatnya pasif ( autoplastis ), misalnya seorangbidan desa harus mampu menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai yangdianut masyarakat desa ditempat ia bertugas.
  • Menurut Soeharto Heerdjan,penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yangtujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan.
adaptasi merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau  diperoleh karena belajar dari pengalaman untuk mengatasi stress.
Adaptasi adalah suatu cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas (task oriented).

Adaptasi bertujuan untuk :
  1. Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar.
  2. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik.
  3. menghadapi tuntutan keadaan secara objektif.
  4. Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional.
 Konsep penyesuaian diri yang baik
seperti apakah orang yangdapat menyesuaikan diri dengan baik ?
orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yangmemiliki respon-respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. sebaliknya, orang yang neorotik adalah orang yang sangat tidak efisien dan tidak pernah menangani tugas-tugas secara lengkap.

Singkatnya, meskipun memiliki kekurangan-kekurangan kepribadian, orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapatbereaksi secara efektif terhadap situasi-situasi yang berbeda, dapat memecahkan konflik-konflik, frustasi-frustasi, masalah tanpa menggunakan tingkah laku simtomatik. karena itu ia bebas dari simtom-simtom, seperti kecaemasan kronis, obsesi,atau gangguan-gangguan psikofisiologis (psikosomatis). ia menciptakan dunia hubungan antar pribadi dan kepuasa-kepuasan yang ikut menyumbangkan kesinambungan pertumbuhan kepribadian.

Penyesuaian diri adalah relatif
relatif karena tidak ada orang yang dapat menyesuaikan diri secara sempurna.penyesuaian diri itu harus dinilai berdasarkan kapasitas individu untuk mengubah dan menanggulagi tuntutan-tuntutan yang dihadapi, dankapasitas ini berbeda-beda menurut kepribadian dan tingkat perkembangan.

Penyesuaian diri Versus Moraitas
Kemampuan menyesuaikan diri tidak dapat disamakan dengan kebajikan atau ketidakmampuan menyesuaikan diri disamakan dengan dosa (Mowrer, 1960). Tetapi sering kali terjadi bahwa imoralitas merupakan akardari ketidakmampuan menyesuaikan diri dan sudah pasti penyesuaian diri yang sehat dalam pengertian yang sangat luas harus juga mencangkup kesehatan moral.
Tetapi jika ciri dari penyesuaian diri adalah baik,maka halini dipandangdari segi psikologi bukan dari segi moral atau etika. Sama seperti kesehatan fisik adalah sesuatu yang diinginkan setiap orang demikian juga kesehatan mental adalah baik bagi semua orang dan jelas juga bahwa ketidakstabilan mental, simtom-simtom neurotik atau psikoti secara psikologis adalah buruk. Disini jelas perbedaan antara moralitas dan penyesuaian diri. Dosa pertama-tama adalah kejahatan moral dan hanya secara sekunder merupakan ketidakmampuan meyesuaikan diri,sebaliknya ketidakmampuan menyesuaikan diri pertama-tama adalah kejahatan psikologis dan secara moral bisa dikatakan jahat hanya jika responnya bersifat moral dan bersifat psikologis jahat/buruk.


Pertumbuhan Personal
Manusia selain menjadi makhluk sosial juga menjadi makhluk individu. Artinya manusia tidak hanya memiiki peran dilingkungan sosial, namun juga memiliki kepribadian seta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian tidak hanya terbentuk sejak lahir namun darp pengalaman yangtelah dilewati.

1. Faktor Biologis Setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan, sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.


Sumber :
Christensen J, Paula. 2009. Proses keperawatan. Buku kedokteran EGC : Jakarta
Semium, Yustinus. 2006. Kesehatan mental 1. Kanisius:Jakarta
Gunarsa, Singgih D &  Gunarsah, Ny, Singgih D.2008. Psikologi Perawatan. Gunung Mulia : Jakarta

Selasa, 03 April 2012

Arti Seorang Ibu

Untuk kali ini saya ingin membahas tentang sosok ibu. iya ibu :)
bagaimana kalian mengartikan kata ibu? mengartikan kehadiran ibu disisi kalian?
apa hanya yang melahirkan kita yang dapat di panggil ibu?
atau hanya yang merawat kita yang dapat dipanggil ibu?

ibu ... ibu ... dan ibu

Menurut buku yang saya baca ibu memiliki banyak arti, mari kita pahami bersama :
  • ibu adalah sebutan untuk perempuan yang telah melahirkan atau wanita yang sudah bersuami atau panggilan yang takzim pada wanita, atau bagian yang pokok dan sumber dari sesuatu.
  • ibu angkat ialah wanita yang mengambil dan memelihara anak orang lain, karena suatu alasan.
  •  ibu kandung adalah ibu yang melahirkannya.
Namun bagaimana menurut  kalian arti sosok ibu kalian??
Buat saya entah hanya melahirkan atau hanya merawat kita, ibu tetaplah ibu. sosok wanita yang mungkin tidak semurna tapi dia selalu mencoba menyempurnakan hidup anak dan suaminya.
karena ibu adalah pusat rumah, maksudnya ibu memegang peranan penting dalam mempengaruhi spirit anak-anak dan suaminya. ibu juga simbol moralitas di keluarga.

Bagi saya ibuku yang satu ini adalah ibu yang paling spesial dari yang terspesial, dia adalah inspirasi, senyumannya selalu mendamaikan hati. ibu yang tak pernah kenal lelah, beliau selalu ada saat saya jatuh, ya jatuh kelubang terdalam sekali pun beliau tidak akan pernah memalingkan langkah kakinya untuk berbalik meninggalkanku. ibu mengajarkanku untuk selalu kuat menjalani hidup, ibu selalu berkata saat saya merasakan sakit yang begitu menyiksa " Jangan pernah mengatakan kata tidak kuat karena saat kamu mengatakannya maka kamu akan menjadi lemah " .

Ibu mengajarkan banyak hal dan membentuk kepribadian saya. ibu mendidik untuk selalu mengerti perasaan orang lain dan tidak menjadi manusia yang egois.
Dan sekarang saya sadari saat melihatnya dengan dekat, raut wajahnya yang tidak muda lagi, terdapat kerutan-kerutan yang menyadarkan saya, betapa lelahnya beliau. Walalu begitu tidak pernah sekali pun saya dengar keluhan dari bibirnya. dan sekarang saya ada di dunia ini tidak lepas dari bantuan,kasih sayang ,cinta dan perhatian yang senatiasa dia berikan untuk saya. Terimakasih ibu, terimaksih ibu, terimakasih ibu :)

Ini saya persembahkan untuk ibu yang senantiasa menemani hari-hari saya .Terimakasih ibu :)
Dan yang terpenting adalah tidak ada perbedaan antar ibu yang melahirkan atau pun ibu yang hanya merawat kita. Ibu tetaplah ibu, selalu ada dalam hati ini yang tak akan pernah  ada yang menggantikannya.Tidak ada.
Dan inilah ibu hebat saya


Sekian nge-blognya semoga bermanfaat. Dan peluklah ibumu dan rasakan kehangatan tubuhnya, peluk lebih erat lagi maka hatimu akan merasa tenang :)
*Semangat !!!

sumber : Atmowiloto, Arswendo. 2009. 2 Ibu. Jakarta : Gramedia.

Senin, 02 April 2012

Psikodiagnostik V-Class

  1. Hearsay : Informasi yang dikumpulkan oleh satu orang dari orang lain tentang peristiwa, kondisi atau hal dimana orang pertama tidak memiliki keahlian atau pengalaman langsung.  
              Contoh : kabar burung atau berita yang belum jelas kebenarannya

  2. Hallo effect : Bias kognitif yang melibatkan satu sifat mempengaruhi orang lain dalam penilaian seseorang mengenai orang lain.
    Contoh : belum tentu orang yang memakai baju berwarna pnik sedag merasa jatuh cinta atau sedang bahagia.
  3. Stereotipe : Penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dapat dikategorikan.
    Contoh :wanita dianggap makhluk yang lemah dan mudah menanggis.
  4. Leneincy effect : Persepsi kesulitan dimana kita memberikan lebih penting untuk sifat-sifat positif seseorang dan memberikan pentingnya dengan sifat-sifat negatif. Ini lebih seperti orang peringkat positif lebih dari biasa.
    Contoh : 
  5. Mood : Keadaan yang relatif lama, emosional dan abadi atau suasana hati.
    Contoh : biasanya orang yang merasa kesal sejak pagi hari maka akan membuat harinya merasa buruk.
  6. Proyeksi : Mengatribusikan pikiran, perasaan atau motif yang tidak dapat diterima kepada orang lain, mengatakan bahwa impuls-impuls ini dimiliki oleh orang lain diluar sana tidak oleh saya.
    Contoh : A memiliki perasaan tidak suka kepada B, tetapi  A mengatakan bahwa si B yang tidak suka dengan A