Jumat, 30 Desember 2011

Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan

     Kali ini saya akan membahas tentang hubungan internet dengan psikologi yang saya ambil dari sebuah jurnal yang berjudul " Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan ". dalam jurnal ini banyak membahas sejarah perkemnbangan internet dan juga manfaat dan fasilitas yang terdapat di dalam internet itu sendiri.
     Pertama-tama dalam jurnal ini dibahas perkembangan internet didunia mulai dari kemunculannya pada tahun 1972. dan juga perkembangan yang disadari oleh masyarakat indonesia yang dibuktikan dengan mengalaminya peningkatan yang signifikan, mulai dari 512.000 pada tahun 1998 menjadi 4500.000 pada akhir tahun 2007.
internet memang membawa banyak kemudahan kepada penggunanya karena kita dapat mengakses informasi dari seluruh penjuru dunia melalui internet. hanya dengan fasilitas search engine pengguna internet dapat menemukan banyak sekali pilihan informasi yang diperlukan.
     Selain mendapatkan kemudahan internet juga membawa sisi buruk bagi penggunanya. yang pali sering terdengar adalah situs-situs porno. para remaja biasanya belum mampu memilah mana aktivitas yang sebenarnya baik dan diperlukan untuk menambah wawasannya. ini menjadi hal yang membuat pihak sekolah khawatir akan siswanya akan terkena dampak buruk dari internet. karena sekarang sudah marah aktivitas porno dan tidak sopan dilakukan oleh para remaja seusia SMP dan SMA.  Menurut Lawrence dan Glies (1999) memperkirakan bahwa lebih dari 800 juta website yang ada hanya sekitar sekian juta yang menampilkan pendidikan yang dianggap cukup bernilai untuk anak SMP dan SMA.
namun saat ini internet telah diterima di sekolah-sekolah di Indonesia, terbukti adanya materi penggunaan internet pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
     Kemudian kita akan membahas penggunaan internet pada kalangan remaja ditinjau dari perkembangan kognitif dan sosial remaja. Muchtar (2003) mendefinisikan perubahan perkembangan kognitifadalah perubahan proses berfikir tahapan yang lebih tinggi, yaitu kemampuan mengembangkan pikirian secara abstrak. namum walaupun internet sudah ada di sekolah remaja lebih senang mengakses internet di warnet karena remaja dapat mengakses permainan dan situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan banyak lainnya. mungkin lebih baik jika saat menggunakan internet didampingi oleh orang dewasa agar remaja dapat dikontrol. dan meminimalis remaja yang mengakses situs-situs yang negative.


sumber :
http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/astutik.pdf

DINA CHAIRUNISA
12510057
2PA07